BMI Hong Kong asal Jawa Barat, panggil saja namanya Senja (bukan nama sebenarnya), diterminate gara-gara mengambil sebungkus nasi untuk libur tanpa izin majikannya.
Kasusnya berawal ketika majikannya pada malam itu tidak pulang untuk makan malam. Masa potongan gaji selama tujuh bulan baru saja selesai. Senja sedang tidak punya uang sama sekali. Ia sudah berusaha meminjam dari majikan, namun majikannya tidak mau memberinya.
Senja berinisiatif masak untuk melebihi sedikit porsi masakannya. Rencannanya, sebagian untuk dibawa libur esok hari.
Namun, majikan tidak percaya kalau Senja tidak punya uang. Mereka menggeledah barang-barangnya dan majikan menemukan sebungkus nasi di dalam tasnya.
Majikan langsung menelephon polisi. Beberapa menit kemudian, tiga orang polisi datang ke rumah majikannya. Polisi menanyai Senja, “Apa saja yang kamu curi?”
Senja menjawab, “Saya hanya mencuri nasi .”
Polisinya geleng kepala dan pada saat itu majikan menyuruh Senja mengemasi barang-barangnya. Ia diterminate.
Malam itu Senja bersama ketiga polisi tersebut keluar dari rumah majikannya bersamaan. Polisi menyuruh Senja ke agen.
Senja trauma atas kejadian ini. Setelah kasusnya selesai, ia akan kembali ke Indonesia dan tak mau bekerja lagi di Hong Kong. (Lina Aprilianti/localhost/project/personal/ddhongkong.org/ddhongkong.org).*